Musim Hujan Bikin Petani Karet di Balangan Terjepit: Produksi Turun, Pendapatan Terancam!

    WARTABANJAR.COM, PARINGIN – Musim hujan menjadi tantangan berat bagi petani karet di Kabupaten Balangan. Tidak hanya menghambat aktivitas penyadapan, curah hujan tinggi juga menyebabkan produksi getah karet menurun drastis akibat daun pohon karet yang berguguran.

    Diki, seorang petani karet asal Balangan, mengungkapkan bahwa hujan yang terus-menerus sangat memengaruhi pekerjaan mereka.

    “Kalau hujan turun di malam hari, kami tidak bisa menyadap karet keesokan paginya. Getah tidak bisa diambil, dan ini sangat menyulitkan kami,” kata Diki, Senin (28/1/2025).

    Meski begitu, Diki menuturkan ada sedikit harapan jika hujan hanya turun di pagi hari.

    “Kalau pagi hujan, kami bisa menyadap di sore hari, asalkan sore tidak hujan lagi. Tapi kalau hujan seharian, kami benar-benar tidak bisa bekerja,” jelasnya.

    Produksi Getah Menurun Akibat Daun Rontok

    Selain kendala menyadap, musim hujan juga membuat daun pohon karet berguguran, sehingga produksi getah menurun drastis.

    “Daun-daun yang rontok bikin produksi getah jadi lebih sedikit dari biasanya. Padahal harga karet sekarang lumayan, sekitar Rp 10.000 per kilogram,” ujar Diki.

    Hujan yang hampir setiap hari mengguyur wilayah Balangan memaksa para petani untuk bersabar dan terus beradaptasi dengan kondisi alam yang sulit diprediksi.

    “Kami hanya berharap cuaca segera membaik. Kalau terus begini, kami makin kesulitan mencukupi kebutuhan sehari-hari,” tutup Diki penuh harap.

    Petani karet di Balangan kini hanya bisa berharap cuaca kembali normal agar mereka dapat melanjutkan aktivitas penyadapan tanpa kendala dan tetap memenuhi kebutuhan keluarga mereka.(Wartabanjar.com/Alfi)

    Baca Juga :   KRISIS LINGKUNGAN! Sampah Menggunung di Bawah Jembatan Pasar Lama, Bikin Transportasi Sungai Lumpuh

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI