Kerugian Ekonomi
Kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai Rp 4.500 triliun (setara 250-275 miliar dollar AS), menjadikannya salah satu bencana paling mahal dalam sejarah AS. Perhitungan ini bahkan melampaui kerugian akibat:
Badai Sandy (2012): Rp 3.437 triliun.
Badai Harvey (2017): Rp 3.765 triliun.
Badai Helene (2024): Rp 3.683 – Rp 4.092 triliun.
Jonathan Porter, kepala meteorologi AccuWeather, menjelaskan bahwa angin Santa Ana dengan kecepatan hingga 100 mph berperan besar dalam memperparah kebakaran. “Angin seperti badai ini mengirimkan api yang melahap rumah-rumah mewah, meninggalkan kehancuran yang memilukan,” ujarnya.
Skala Kerusakan
Sejak kebakaran dimulai pada Selasa (7/1/2025), lebih dari 40.000 hektar lahan hangus dilalap api, setara dengan dua kali luas Kota Makassar di Sulawesi Selatan. Selain itu, kebakaran ini telah menghancurkan lebih dari 12.000 bangunan, termasuk rumah-rumah bernilai jutaan dolar.
Angin Santa Ana
Kebakaran bermula di LA County sebelum menyebar cepat akibat angin Santa Ana yang kering dan panas. Angin ini mendorong api menuju Los Angeles, membakar vegetasi, serta menghanguskan kawasan perumahan elit hingga mencatat sejarah sebagai salah satu kebakaran terburuk di kawasan itu.
Upaya Penyelamatan dan Peringatan
Para pejabat memperingatkan bahwa angka korban jiwa kemungkinan masih akan bertambah. Pencarian korban terus dilakukan di lokasi kebakaran untuk memastikan semua jenazah ditemukan dan keluarga mendapatkan kepastian.(Wartabanjar.com/berbagai sumber)