WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyatakan dukungan terhadap wacana libur sekolah selama bulan Ramadan 1446 Hijriah. Namun, ia menegaskan pentingnya memanfaatkan waktu libur ini untuk mendidik akhlak dan karakter anak-anak, terutama di tengah tantangan era digital saat ini.
“Setuju, setuju. Tapi poin penting bagi Muhammadiyah, Ramadan harus dijadikan arena mendidik akhlak, budi pekerti, dan karakter,” ujar Haedar saat ditemui di Hotel Tavia Heritage, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025).
Haedar menekankan bahwa generasi muda di era teknologi membutuhkan pendidikan akhlak dan budi pekerti yang lebih mendalam. Ramadan, menurutnya, adalah momen tepat untuk menanamkan nilai-nilai tersebut.
“Pendidikan agama, akhlak, dan budi pekerti sangat penting, terutama bagi generasi yang tumbuh di era teknologi ini,” katanya.
Ia juga mendorong orang tua untuk memanfaatkan libur sekolah selama Ramadan untuk membimbing anak-anak dalam membangun akhlak dan kesadaran moral.
“Gunakan libur Ramadan untuk fokus membina akhlak, membangun karakter, di samping tetap ada proses pembelajaran,” tambahnya.
BACA JUGA: Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 1446 H Jatuh pada 1 Maret 2025, Idulfitri 30 Maret!
Keputusan Ada di Tangan Pemerintah
Meski mendukung, Haedar menyerahkan sepenuhnya keputusan terkait kebijakan libur Ramadan kepada pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Agama.
“Itu sepenuhnya kewenangan kementerian baik Dikti maupun Dikdasmen,” ujarnya.