WARTABANJAR.COM, LAS VEGAS – Insiden mengerikan terjadi di luar Trump International Hotel, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Rabu (1/1/2025). Sebuah Tesla Cybertruck meledak hebat, menewaskan satu orang dan melukai tujuh lainnya. Polisi menemukan bahan peledak rakitan di lokasi kejadian, menambah misteri di balik tragedi ini.
Pihak berwenang awalnya menduga ledakan ini merupakan aksi teror. Namun, Biro Investigasi Federal AS (FBI) menyatakan bahwa insiden tersebut adalah “kasus terisolasi” tanpa indikasi keterkaitan dengan aksi terorisme.
BACA JUGA:Terungkap Indentitas Pelaku Teror Tahun Baru New Orleans, FBI: Pelaku ISIS dan 15 Tewas!
Temuan Mengejutkan
Polisi yang menyelidiki kejadian ini menemukan kembang api yang terbakar, tabung gas, dan bahan bakar untuk berkemah. Barang-barang tersebut diduga kuat digunakan sebagai bahan peledak rakitan yang menyebabkan ledakan dahsyat pada kendaraan listrik tersebut.
Sumber dari penyelidikan mengungkapkan bahwa bahan peledak rakitan itu diduga sengaja diledakkan oleh pengemudi mobil yang menjadi korban tewas dalam insiden ini. Identitas pelaku dan motif di balik tindakannya masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
Kaitan dengan Teror di New Orleans
Kasus ini semakin rumit setelah polisi menemukan keterkaitan dengan insiden tabrakan maut di New Orleans, Louisiana, pada hari yang sama. Tabrakan tersebut menewaskan 15 orang. Kedua kendaraan dalam insiden ini ternyata disewa melalui aplikasi rental kendaraan, Turo.
Tesla Cybertruck yang meledak diketahui disewa dari Colorado dan dibawa oleh pelaku ke Nevada pada Rabu pagi. Ledakan terjadi hanya satu jam setelah kendaraan tersebut tiba di Las Vegas.