WARTABANJAR.COM – Menteri LH RI, Hanif Faisol Nurofiq menyoroti sampah plastik yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) hingga berujung di tempat pembuangan akhir (TPA).
“Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan untuk mengurangi timbunan sampah di pembuangan akhir, hampir sepenuhnya ditemukan sampah plastik. Kami terus berkoordinasi dengan Bapak Gubernur H. Muhidin dalam upaya mereduksi sampah plastik terutama pada produsen atau pabrikan (industri),” terangnya.
Menurut Hanif Faisol Nurofiq, peranan pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus bersinergi dalam mengurangi dampak sampah plastik tersebut.
Baca Juga
Banjir di Desa Bincau Muara Capai Lutut Orang Dewasa
Sebab, Indonesia menempati nomor 4 di dunia dalam halnya mengenai timbunan sampah plastik.
Berdasarkan data yang dihimpun Provinsi Kalsel dalam pengurangan sampah sebesar 16,55 persen 130.988,63 Ton (Tahun 2023) 7,15 persen 119.796,29 Ton (Tahun 2024). Penanganan Sampah 62,12 persen 491.672,29 Ton (Tahun 2023) 61,73 persen 431.118,22 Ton (Tahun 2024). Sampah terkelola 78,66 persen 622,660.92 Ton (Tahun 2023) 78,88 persen 550.914,51 Ton (Tahun 2024). Sampah tidak terkelola 21,34 persen 168,882.72 Ton (Tahun 2023) 21,12 persen 147.483,66 Ton (Tahun 2024).
Sehingga, Hanif Faisol Nurofiq berharap produk lokal seperti tas anyaman akan berkembang, bahkan mampu meningkatkan perekonomian warga sekitar. Disatu sisi akan mengurangi dampak lingkungan di Kalsel.
Sementara itu, Gubernur Kalsel H. Muhidin merespon cepat arahan dari Menteri Lingkungan Hidup dalam upaya pengurangan sampah plastik di Banua.