Alfi mengungkapkan, dirinya juga tidak mengenal orang-orang yang menyerang dirinya itu.
“Saya tidak kenal juga, dan tidak pernah melihat juga orang-orang itu. Bahkan, saya juga tidak mengenal nama Junai yang mereka cari itu, di kampung sini juga tidak ada yang bernama Junai,” ungkap Alfi.
Sementara itu, warga setempat, Ramlah mengatakan, sebelum kejadian penyerangan terhadap Alfi, komplotan tersebut juga sempat memdatangi kiosnya sekira pukul 23.00 Wita, Kamis (26/12).
“Saat itu saya sedang berjualan seperti biasa, lalu datang beberapa orang yang tidak dikenal, sekitar 5 orang, ada 1 orang perempuan,” ucap Ramlah.
“Kemudian mereka juga bertanya Junai dimana, lalu kami pun menjawab tidak tahu, karena memang tidak kenal,” sambungnya.
Setelah mendengar jawaban itu, kata Ramlah, salah seorang pria tiba-tiba emosi dan mencoba mengambil sajam yang ada di dalam bajunya.
Melihat hal tersebut, lantas suami Ramlah pun langsung mengambil linggis yang ada dibelakang kiosnya, untuk menakuni orang-orang tersebut.
“Setelahnya mereka pun langsung pergi, dan baru dengan pagi tadi kalau mereka kembali lagi dan sampai merampas hp milik warga yang di dalam,” pungkasnya. (Iqnatius)
Editor: Erna Djedi