“Pada 23 Desember malam dapat kabar bahwa ada masalah tetapi saya keburu tidur. Besok pagi tanggal 24 Desember mendapat kabar, bahwa ada trouble kapalnya dan harus diganti. Namun, karena akhir tahun padat, jika mau tetap menjalankan trip itu, maka harus membayar lagi dan saya diminta membantu untuk nolongin buat menalangi dahulu senilai Rp 25 juta kepada biro perjalanan agar bisa tetap jalan dan dijanjikan akan dikembalikan,” ujarnya.
Tak hanya itu Zacky mengungkapkan perjalanan darat (trip overland) juga terkendala sehingga harus dibatalkan.
“Perihal kapal Rp 25 juta (nambah) dan refund camp Rp 6 juta, sehingga katanya dikembalikan uangnya Rp 31 juta,” bebernya.
Setelah perdebatan panjang, Teuku Zacky bisa melihat kondisi kapal yang direncanakan digunakan untuk perjalanan wisata lautnya.
Ia dijemput pemandu untuk bisa naik ke kapal, namun tiba di sana ia melihat kondisi kapal tak sesuai harapan.
Karenanya, ia kemudian meminta perjalanan dibatalkan,namun karena terlalu lama menunggu dan karena sudah ada di kapal akhirnya iaa menerima dengan kondisi kapal yang jauh dari ekspektasi.
Ia dan keluarganya kemudian tetap melanjutkan perjalanan dengan kapal itu, namun setelah 11-12 jam di atas kapal barulah kapal bisa jalan.
Nahasnya, saat berada di tengah laut, kapal yang ditumpangi Teuku Zacky mati mesin.
Ia menceritakan kapalnya mogok berkali-kali bahkan akinya meledak sehingga harus meminjam aki ke kapal lain yang lewat di sekitar situ.
Tak hanya itu, di kabin kapalnya juga ada tikus, udara di kamarnya lembab, toilet pun tidak berfungsi.