Pemerintah Vanuatu Kerepotan Didera Musibah Gempa Hebat, Berharap Bantuan Internasional

     

    WARTABANJAR.COM, AUCKLAND – Pemerintah Kepulauan Vanuatu mengalami kesulitan menghadapi bencana yang mendera negaranya. Vanuatu meminta bantuan internasional seusai dilanda gempa hebat di tengah minimnya fasilitas rumah sakit di negara kepulauan Pasifik itu.

    Kini penanganan korban bencana cukup membuat kerepotan. Pasien di rumah sakit pun sudah overkapasitas.

    Baca juga:Gempa 7,3 Magnitudo Guncang Kepulauan Vanuatu, Ada 48 WNI Coba Dihubungi KBRI

    “Saya mengunjungi rumah sakit utama Vila Central ketika saya berada di Vanuatu tahun lalu, dan beban rumah sakit itu sudah sangat overkapasitas,” kata Michelle McCrystall, seorang ilmuwan iklim di Universitas Auckland, pada Kamis (19/12) dilansir Antara.

    Gempa Vanuatu yang digambarkan oleh penduduk setempat sebagai guncangan vertikal berfrekuensi tinggi dan keras itu telah menyebabkan 14 tewas dan lebih 200 lainnya luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Sementara itu, peringatan dini potensi tsunami sudah dicabut.

    “Rumah sakit di Vanuatu sudah kelebihan kapasitas dengan terbatasnya sumber daya dan minimnya peralatan medis, terpaksa harus menggunakan peralatan bekas untuk memenuhi pelayanan kesehatan di seluruh negeri,” kata McCrystall, seraya menambahkan korban tewas dan luka-luka akibat gempa ini akan semakin membebani industri kesehatan Vanuatu yang sudah kewalahan.

    Penerbangan bantuan dari Selandia Baru tiba di Vanuatu pada Kamis ketika pencarian korban terus berlanjut. Gempa Vanuatu bermagnitudo 7,3 menyebabkan guncangan kuat di dekat ibu kota Vanuatu, Port Vila, sekitar 30 km dari pusat gempa, dengan kedalaman 43 km.

    Baca Juga :   Mantan Ketua KPK Nawawi Pomolango Jadi Ketua Pengadilan Tinggi Banjarmasin

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI