WARTABANJAR.COM, SEOUL – Pengusutan terhadap presiden Korea Selatan yang dimakzulkan terus berlangsung. Terkini, tim investigasi interdisipliner meminta Kantor Investigasi Korupsi (CIO) Korea Selatan melakukan pemeriksaan Presiden Yoon Suk Yeol pada Hari Natal, Rabu (25/12), pada pukul 10.00 waktu setempat.
Diketahui, pemeriksaan Presiden Yoon oleh lembaga anti korupsi Korea Selatan ini awalnya dijadwalkan pada Rabu (18/12), namun Yoon Suk Yeol tidak dapat hadir.
Baca juga:Tiongkok Eksekusi Mati Mantan Pejabatnya Yang Korup, Gimana Menurutmu?
Permintaan pemeriksaan Presiden Yoon ini melibatkan kolaborasi antara CIO, badan investigasi Kepolisian Nasional Korea, dan badan investigasi Kementerian Pertahanan Nasional.
Jika Presiden Yoon hadir, ia akan menjadi presiden pertama dalam sejarah Korea Selatan yang hadir di hadapan lembaga investigasi antikorupsi.
CIO telah mengirimkan panggilan secara langsung ke Istana dan Kantor Kepresidenan Korea setelah pengiriman sebelumnya melalui kurir dan email tidak mendapat tanggapan.
Pemeriksaan Presiden Yoon terkait tuduhan menghasut pemberontakan, setelah ia mengumumkan status darurat militer pada 3 Desember 2024.
Tuduhan ini berujung pada pemakzulan oleh Majelis Nasional Korea pada 14 Desember 2024, yang secara otomatis menangguhkan kekuasaan presiden hingga Mahkamah Konstitusi memberikan putusan.
CIO kini sedang mempertimbangkan apakah akan mengajukan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Yoon atau mengambil langkah penahanan darurat.