Pendekatan Lamborghini yang hati-hati terhadap ekspansi di China terbukti menjadi langkah strategis.
Baca juga:Didesak Produsen, Trump Rencanakan Penghapusan Pajak Kredit Mobil Listrik
Sementara beberapa produsen mobil global mulai menghadapi dampak dari penurunan pasar di negara tersebut, Lamborghini tetap fokus pada pasar yang lebih stabil dan eksklusif.
Selain sikap hati-hati terhadap pasar China, Lamborghini juga tidak terburu-buru dalam mengikuti tren elektrifikasi.
Winkelmann menegaskan bahwa langkah mereka dalam mengadopsi teknologi plug-in hybrid tidak didasarkan pada keinginan untuk menjadi pelopor.
“Kami tidak pernah berlomba menjadi yang pertama dalam teknologi plug-in hybrid,” ujar Stephan Winkelmann.
“Kami selalu mengatakan bahwa teknologi ini tidak hanya soal inovasi, tetapi juga soal kapan pasar benar-benar siap menerimanya,” sambungnya.
Menurut Stephan Winkelmann, pengurangan emisi CO2 penting, tetapi Lamborghini menempatkan performa sebagai prioritas utama.
Teknologi baterai yang digunakan dalam model-model hybrid Lamborghini dirancang untuk meningkatkan performa kendaraan, bukan sekadar memenuhi tuntutan regulasi.
Baca juga:Toyota Luncurkan Mobil Listrik Innova, PLN Siapkan Infrastruktur Pendukung
“Kami tidak akan hanya mengurangi emisi tanpa dampak positif pada performa kendaraan. Jika itu yang dilakukan, hasilnya adalah kekalahan,” tegas pengusaha berpaspor Jerman yang berani mengkritik produsen mobil lain karena tergantung pada China.(pwk)
Editor:purwoko