WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Setelah Reog Ponorogo mendapat pengakuan dunia, kebaya resmi diakui UNESCO sebagai warisan budaya takbenda dari Indonesia. Dengan demikian kini Indonesia memiliki elemen ke-15 yang terdaftar sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO.
Pengumuman kebaya resmi diakui UNESCO ini disampaikan dalam Sidang ke-19 Intergovernmental Committee on Intangible Cultural Heritage di Asunción, Paraguay, pada Rabu (4/12), pukul 20.45 WIB.
Baca juga:Tiga Warisan Budaya Takbenda dari Indonesia Ini Segera Diajukan ke UNESCO
Kebaya, dengan tajuk lengkap “Kebaya: Pengetahuan, Keterampilan, Tradisi, dan Praktik”, kini menjadi bagian dari Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan bahwa pengakuan ini merupakan momen penting untuk memperkuat kesadaran global akan pentingnya pelestarian warisan budaya.
“Kebaya bukan sekadar pakaian tradisional, tetapi juga simbol budaya dan elemen pemersatu yang melampaui batas etnis, agama, dan negara,” ujar Fadli Zon dalam pernyataannya pada Kamis (5/12).
Kebaya resmi diakui UNESCO, diajukan secara bersama oleh lima negara Asia Tenggara yaitu, Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Kolaborasi ini, menurut Fadli Zon, mencerminkan semangat persatuan dan kerja sama dalam melestarikan warisan budaya yang menjadi identitas bersama.
“Penetapan kebaya sebagai warisan budaya takbenda UNESCO memperkuat kolaborasi antarnegara dan melambangkan harmoni budaya Asia Tenggara,” tegas Fadli Zon, yang juga seorang kolektor keris itu.