WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Pemungutan suara ulang (PSU), pemungutan suara lanjutan (PSL), dan pemungutan suara susulan (PSS) di 287 tempat pemungutan suara (TPS) di 22 provinsi menjadi sorotan.
Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PKB, Mohammad Toha, mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk meningkatkan partisipasi pemilih agar tak semakin anjlok.
BACA JUGA:Si Jago Merah Mengamuk di Kantor KPU Morowali saat Rapat Pilkada 2024: Kotak Suara Selamat?
“KPU harus bekerja keras memastikan masyarakat antusias memberikan hak pilih mereka di TPS. Strategi khusus perlu dirancang agar tingkat partisipasi meningkat dalam PSU, PSL, dan PSS,” ujar Toha saat diwawancarai seperti dikutip di Beritasatu.com, Rabu (4/12/2024).
287 TPS Siap Gelar PSU, PSL, dan PSS
PSU, PSL, dan PSS rencananya akan dilaksanakan di 287 TPS di seluruh Indonesia. Sebanyak 46 TPS akan menggelar PSU, 231 TPS melaksanakan PSL, dan 10 TPS melakukan PSS.
Jumlah ini kemungkinan bertambah seiring rekomendasi dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan laporan dari daerah.
Partisipasi Pemilih Menurun Drastis
Hasil riset lembaga survei dan laporan organisasi masyarakat sipil menunjukkan partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 kali ini cukup memprihatinkan, bahkan di beberapa daerah angkanya di bawah 50 persen.
“Jangan sampai dalam PSU, PSL, dan PSS partisipasi pemilih makin turun. Jika ini terjadi, dampaknya akan serius dan membutuhkan evaluasi menyeluruh,” tegas Toha.
Sosialisasi Jadi Kunci
Toha menekankan pentingnya sosialisasi yang masif dan menarik kepada masyarakat sebagai strategi utama untuk meningkatkan partisipasi.