Menteri Bahlil Disebut ‘Miskinkan Ojol’, Rencana Larangan Beli Pertalite Tuai Protes Besar

    WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Rencana Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia untuk melarang pengemudi ojek online (ojol) membeli bahan bakar subsidi jenis Pertalite memicu gelombang kritik dari berbagai pihak.

    Keputusan yang belum final ini dianggap ngawur dan berpotensi memukul ekonomi wong cilik, terutama para pekerja sektor transportasi daring.

    Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menyebut kebijakan tersebut tidak masuk akal. Ia menilai asumsi pemerintah bahwa pemilik kendaraan pribadi termasuk golongan mampu adalah kesalahan fatal.

    BACA JUGA:Subsidi BBM Dicabut Driver Ojol Ancam Demo, Mensos: Masih Wacana!

    “Pengemudi ojol jelas membutuhkan kendaraan untuk bekerja. Menganggap mereka sebagai golongan mampu adalah logika yang sangat aneh,” tegasnya, Senin (2/12/2024).

    Nailul juga mengingatkan bahwa larangan ini berpotensi memicu perdagangan ilegal BBM bersubsidi.

    “Akan ada oknum yang memanfaatkan celah untuk menjual Pertalite dengan harga di bawah Pertamax, tapi di atas harga subsidi. Ini justru menciptakan masalah baru,” jelasnya.

    Selain itu, ia memprediksi dampak domino jika ojol diwajibkan membeli Pertamax. Tarif ojol diperkirakan naik hingga 15 persen, yang tentu akan memberatkan konsumen dan menurunkan daya beli masyarakat.

    “Kenaikan biaya operasional ini akan langsung berdampak pada pengemudi ojol, karena demand pasti turun. Dalam jangka panjang, kesejahteraan mereka ikut tergerus,” tambah Nailul.

    Ancaman Demo Besar-besaran

    Baca Juga :   Geger! Kampung Narkoba di Praya Timur Digerebek, 25 Orang Diciduk Polisi, Bandar dan Warga Ditangkap

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI