WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkuat layanan rehabilitasi penanganan kecanduan judi online (Judol) dan game online. Saat ini, layanan rehabilitasi tersebut menjadi perhatian serius pemerintah.
Demikian disampaikan Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes dr. Imran Pambudi, MPHM di Jakarta, Jumat (29/11/2024). Dalam diskusi “Memecahkan Masalah Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja”, Imran mengungkapkan, langkah ini telah dilakukan sebelum wacana tersebut diangkat oleh Menko PM Muhaimin Iskandar.
“Jadi sebetulnya sebelum Cak Imin bicara, kita sudah melakukan,” katanya seperti dikutip Wartabanjar.com.
Baca juga: Presiden: Pemilu Damai Sebagai Penanda Pendewasaan Berpolitik
Imran membeberkan sejumlah rumah sakit yang sudah merehabilitasi korban judi onkie
“Di rumah sakit jiwa di Bogor ya, RSJ Dr. Marzoeki Mahdi Bogor, RSCM, RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Grogol. Dan RSJ Menur Surabaya itu sudah melakukan,” ujar Imran.
Ia menjelaskan, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) saja, lebih dari 100 pasien judi online telah dirawat. Mayoritas pasien dirawat jalan.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti peningkatan kasus kecanduan game online, terutama di kalangan anak-anak, seperti di RSJ Menur, Surabaya. Banyak anak-anak yang terjebak hanya bermula dari bermain ‘game online’, lalu beralih ke Judol tanpa disadari.
Baca juga: Jepang: Bom Israel ke Gaza Lebih Banyak dari Yang Dijatuhkan ke Jepang
Bahkan, menurut Imran, kapasitas bangsal di RSJ Menur sudah penuh dengan antrean. Untuk memperluas jangkauan layanan, Kemenkes tengah meningkatkan jumlah Puskesmas yang mampu menangani kasus kesehatan jiwa.