Untuk memfasilitasi arus lalu lintas pada Nataru 2024/2025 juga perlu dilakukan penutupan lubang jalan, perbaikan bahu jalan, pembersihan drainase dan penambahan rambu-rambu lalu lintas.
Baca juga: Cegah Banjir, PU Ajak Warga Susur dan Bersih-Bersih Ciliwung
“Manfaatkan teknologi untuk memetakan dan memantau daerah-daerah rawan bencana, sehingga kita bisa merespon lebih cepat dan tepat. Perkuat juga koordinasi internal Kementerian PU dan kerja sama dengan instansi terkait seperti BNPB, BPBD, BMKG, Kementerian Perhubungan, Polri, TNI AD dan pemerintah daerah agar kita semua dapat bekerja selaras,” ujarnya.
Selain itu, ketersediaan dan kesiapan logistik dan sumber daya seperti peralatan dan material darurat (alat berat, kendaraan evakuasi, mobil toilet, tangki air), posko-posko darurat, dan peralatan Disaster Relief Unit (DRU) agar siap digunakan kapan saja.
Menteri Dody juga meminta kesiapan semua SDM agar selalu terlatih dan siap siaga untuk penanganan darurat, terutama di daerah berisiko bencana. Dilakukan juga sosialisasi kepada masyarakat mengenai informasi langkah-langkah yang harus diambil masyarakat saat terjadi bencana khususnya di daerah rawan bencana. (Sidik Purwoko)
Baca juga: Libur Akhir Tahun, Garuda Indonesia Turunkan Tiket Penerbangan
Editor: Sidik Purwoko