AHY Umumkan Tiket Pesawat Turun Mulai 19 Desember

    Penurunan Fuel Surcharge 8 persen

    Pengurangan biaya bahan bakar untuk mesin jet juga turut membantu menurunkan tarif tiket pesawat.

    Dengan adanya kebijakan ini, harga tiket pesawat diperkirakan akan turun sekitar 10 persen, atau sekitar Rp157.500 per tiket. Hal itu diharapkan dapat memberi manfaat bagi masyarakat yang ingin merencanakan perjalanan liburan dengan harga yang lebih terjangkau.

    Diperkirakan bahwa dengan penurunan harga tiket pesawat selama periode Nataru, penghematan total yang akan dinikmati oleh masyarakat mencapai Rp472,5 miliar. Angka ini mencakup penumpang yang menggunakan layanan dari maskapai full-service maupun maskapai bertarif rendah (LCC).

    “Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan domestik dan mendukung sektor-sektor ekonomi yang terdampak pandemi, terutama sektor pariwisata,” tambah Menko AHY.

    Penurunan harga tiket pesawat ini berlaku di 19 bandara utama di Indonesia, termasuk Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta, Bandara Ngurah Rai di Bali, Bandara Kualanamu di Medan, dan sejumlah bandara besar lainnya. Dengan harga tiket yang lebih terjangkau, pemerintah berharap kebijakan ini dapat meningkatkan konektivitas antar daerah, sekaligus mendukung pemulihan sektor pariwisata lokal.

    Dengan tarif tiket pesawat yang lebih murah, masyarakat yang merencanakan perjalanan selama liburan Nataru dapat merasakan penghematan yang signifikan. Selain itu, kebijakan ini diharapkan dapat merangsang pergerakan ekonomi, baik di sektor pariwisata maupun ekonomi kreatif, yang memiliki peran penting dalam pemulihan ekonomi nasional pasca-pandemi.

    Baca Juga :   Paus Fransiskus Kecam Kesombongan Penjajah di Palestina

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI