Pasukan melihat tiga tersangka militan bergerak di antara gedung-gedung dan melepaskan tembakan, yang menyebabkan baku tembak di mana Sinwar melarikan diri ke reruntuhan bangunan.
Menurut laporan di media Israel, sebagaimana dilansir Reuters, peluru tank dan sebuah rudal juga ditembakkan ke gedung tersebut.
Pada 17 Oktober, militer merilis rekaman dari sebuah drone mini yang dikatakan menunjukkan Sinwar, yang terluka parah di tangan, duduk di kursi, wajahnya ditutupi syal.
Film tersebut menunjukkan dia mencoba melemparkan tongkat ke drone tersebut, namun upayanya sia-sia untuk menjatuhkannya.
Pada tahap ini, juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, Sinwar hanya diidentifikasi sebagai seorang pejuang, namun pasukan masuk dan menemukannya dengan senjata, jaket antipeluru dan 40.000 shekel (S$14.075).
“Dia mencoba melarikan diri dan pasukan kami melenyapkannya,” katanya kepada wartawan dalam jumpa pers yang disiarkan televisi.
Pada bulan-bulan terakhir hidupnya, Sinwar, arsitek utama serangan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang di Gaza, tampaknya telah berhenti menggunakan telepon dan peralatan komunikasi lainnya yang memungkinkan badan intelijen Israel yang kuat untuk melacaknya.
Para pejabat Israel mengatakan mereka yakin dia bersembunyi di salah satu jaringan terowongan luas yang digali Hamas di bawah Gaza selama dua dekade terakhir.
Namun karena semakin banyak terowongan yang ditemukan oleh pasukan Israel, terowongan tersebut pun tidak menjamin lolos dari penangkapan.(pwk)