WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberikan respons soal pemanggilan mantan istrinya, Veronica Tan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menjadi menteri atau wakil menteri 5 tahun mendatang.
Menurut Ahok, penentuan menteri merupakan hak prerogatif presiden.
“Pemilihan menteri adalah prerogatif Presiden,” ujar Ahok melalui pesan singkat, Selasa (15/10/2024).
Baca juga:DPR Sepakati Penambahan Dua Komisi Buntut Kabinet Gemuk Pemerintahan Mendatang
Veronica Tan merupakan salah satu tokoh yang dipanggil oleh Prabowo untuk bertemu di Kertanegara pada Senin (14/10/2024). Ia mengakui siap membantu Prabowo dengan menduduki salah satu posisi dalam kabinet baru.
“Saya dipanggil Pak Teddy untuk bertemu dengan presiden terpilih Bapak Prabowo. Semoga saya bisa melayani masyarakat ke depannya, tetapi semuanya saya masih menunggu arahan dari Bapak Prabowo yang mengumumkan,” ujarnya.
Namun, dia menyatakan masih menunggu pengumuman resmi dari Prabowo. Termasuk, kata dia, kemungkinan bakal menjadi menteri pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (PPPA).
“Saya masih menunggu Pak Presiden yang mengumumkan,” tandasnya.
Kedatangan Veronica Tan memang cukup mengejutkan, karena namanya tidak muncul dalam prediksi calon menteri yang beredar sebelumnya.
Ia datang mengenakan pakaian formal berwarna putih dan terlibat dalam pembicaraan terkait kemungkinan dirinya menjadi bagian dari kabinet Prabowo-Gibran. Salah satu topik yang dibahas adalah isu-isu seputar ibu dan anak.