WARTABANJAR.COM, LONDON – Siapa bilang di Inggris tidak ada fakir miskin? Justru lebih dari 9 juta warga di sana hidup dalam kemiskinan parah sampai-sampai bergantung pada bantuan makanan amal.
Hal itu berdasarkan laporan lembaga amal Trussell Trust yang memperingatkan janji manifesto Partai Buruh yang berkuasa saat ini. Mereka diminta mengakhiri ketergantungan pada bank makanan karena akan gagal kecuali ada tindakan mendesak untuk mengatasi penyebab utama rendahnya pendapatan rumah tangga.
Laporan itu menunjukkan bahwa satu juta orang lagi kini lebih banyak hidup dalam kondisi yang disebut kelaparan dan kesulitan akut. Mereka yang bertahan dengan pendapatan setidaknya 25 persen di bawah garis kemiskinan relatif dibandingkan lima tahun lalu.
Baca juga: Aksi Usil Shin Tae Yong Rayakan Ulang Tahun Witan
Hal itu membuat total jumlah orang dalam kategori miskin menjadi lebih dari sembilan juta. Artinya, angka ini merupakan peningkatan tajam dibandingkan dua dekade lalu.
Mereka secara rutin berjuang untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti makanan, pemanas, dan pakaian. Anak-anak terkena dampak secara tidak proporsional oleh krisis tersebut, dengan satu dari lima anak di Inggris berisiko menghadapi kelaparan dan kesulitan.
Keluarga besar, terutama yang memiliki tiga anak atau lebih, menghadapi kerentanan yang lebih besar. Artinya, sepertiga dari mereka berada pada risiko tinggi bergantung pada bantuan makanan amal, menurut laporan tersebut.
Baca jugaL Kejari HSS Hentikan Penuntutan Maling HP di ATM, Kok Bisa?