Menurut Walikota, hal ini menunjukkan bahwa teknologi pembelajaran sudah diadopsi oleh guru-guru.
“Jadi, tidak hanya manual seperti tulisan tangan saja, tetapi juga didukung dari segi teknologi informasi,” katanya.
Program revitalisasi bahasa daerah, lanjut Ibnu Sina, merupakan bagian dari inisiatif nasional yang diterapkan di seluruh Indonesia. Khusus di Banjarmasin, revitalisasi itu difokuskan pada pelestarian Bahasa Banjar.
Baca juga: Dihadiri 200 Peserta, Lazis ASFA Gelar Pendidikan dan Pelatihan untuk Guru Mengaji di Tanah Bumbu
“Dalam dunia pendidikan, kita mengutamakan Bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah yaitu bahasa Banjar, serta mendorong penguasaan bahasa asing. Jadi, ini sudah lengkap,” katanya.
Dengan adanya upaya tersebut, Ibnu Sina berharap, program revitalisasi dapat membawa manfaat besar bagi anak didik di Banjarmasin, baik dalam melestarikan budaya lokal maupun dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah. (Sidik Purwoko)
Editor: Sidik Purwoko