Baca juga:PBB Tegas Menyatakan Tak Ingin Lihat Invasi Darat di Lebanon
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan Tel Aviv telah memberi tahu Washington sebelumnya mengenai operasi ini.
Media Times of Israel mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden memahami dan bersimpati dengan keputusan Tel Aviv untuk melancarkan operasi tersebut.
Namun mereka khawatir dengan risiko tentara Israel terjebak di Lebanon atau memperluas serangannya.
Seorang pejabat Israel juga mengungkapkan tujuan serangan darat ini untuk menghilangkan fasilitas Hizbullah di sepanjang perbatasan.
Kemudian menciptakan kondisi untuk perjanjian diplomatik, memaksa Hizbullah mundur dari wilayah Sungai Litani, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Seorang pejabat Lebanon mengatakan bahwa tentara negaranya telah diterjunkan ke daerah-daerah yang jauh dari perbatasan.
Para pemimpin dunia sebelumnya terus-menerus mendesak untuk meredakan ketegangan antara Israel dan Hizbullah. Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengatakan pihaknya tidak ingin melihat adanya serangan darat.
Baca juga:Indonesia Kutuk Serangkan Israel ke Lebanon, 564 Orang Tewas
Presiden AS Joe Biden pada 30 September juga menegaskan penolakannya terhadap serangan darat Israel di Lebanon.
“Mari kita gencatan senjata sekarang,” katanya.(pwk)
Editor: purwoko