Amerika Nyatakan Tak Mendukung Israel Saat Eskalasi Lebanon Meningkat

     

    WARTABANJAR.COM, WASHINGTON – AS tidak mendukung meningkatnya eskalasi Israel dan Hizbullah, kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS. Washington akan mendiskusikan gagasan nyata dengan sekutu dan mitranya untuk mencegah perang semakin meluas.

    Israel melancarkan serangan udara terhadap sasaran Hizbullah pada 23 September, menewaskan 492 orang dan menyebabkan puluhan ribu orang melarikan diri demi keselamatan pada hari paling mematikan di Lebanon dalam beberapa dekade, menurut pihak berwenang.

    Baca juga:Penyidik di Taiwan Selidiki Produksi hingga Pengiriman Pager ke Lebanon

    Para pejabat Israel mengatakan peningkatan serangan udara baru-baru ini terhadap sasaran Hizbullah di Lebanon dirancang untuk memaksa kelompok yang bersekutu dengan Iran agar menyetujui solusi diplomatik.

    Namun pejabat Departemen Luar Negeri AS, yang memberikan pengarahan kepada wartawan di New York, menolak posisi Israel tersebut, dengan mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden fokus pada pengurangan ketegangan… dan memutus siklus serangan-serangan balik”.

    “Saya tidak dapat mengingat, setidaknya dalam ingatan saya baru-baru ini, suatu periode di mana eskalasi atau intensifikasi mengarah pada deeskalasi mendasar dan mengarah pada stabilisasi situasi,” kata pejabat tersebut.

    Ketika ditanya apakah hal tersebut bertentangan dengan sikap Israel, pejabat AS itu mengangguk mengkuinya.

    Konflik yang meningkat di perbatasan utara Israel dengan Lebanon menjadi fokus Menteri Luar Negeri Antony Blinken di sela-sela Majelis Umum PBB pekan ini.

    Baca Juga :   Polri Bentuk Direktorat Khusus PPA-PPO Tangani Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI