Bagi Hizbullah, kejadian ini bukan hanya sebuah serangan, tetapi juga bukti bahwa paranoia mereka terhadap pengawasan teknologi dari Israel dan Barat beralasan.
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, sudah lama memperingatkan para pengikutnya akan bahaya teknologi modern. Pada Februari lalu, Nasrallah mengingatkan betapa berbahayanya ponsel bagi keamanan mereka.
“Setiap ponsel adalah agen yang sangat mematikan. Ponsel memberi Israel semua informasi, bahkan lokasi di mana Anda berada,” kata Nasrallah.
Nasrallah memerintahkan Hizbullah untuk berkomunikasi hanya melalui alat pengeras suara dan membawanya setiap saat. Ia tidak memperkirakan Israel akan menggunakan alat sekecil pager untuk menyerang balik.
Gold Apollo, perusahaan yang memproduksi pager tersebut, mengaku tidak mengetahui detail dari operasi ini. Pendiri perusahaan, Hsu Ching-kuang, mengaku telah bekerja sama dengan BAC Consulting, sebuah perusahaan yang ternyata hanyalah kedok untuk agen intelijen Israel.
Baca juga:Setelah Menyasar Pager, Peledakan Walkie Talkie Serentak di Lebanon Tewaskan 20 Orang
BAC, bersama dua perusahaan cangkang lainnya, digunakan untuk menyembunyikan identitas asli di balik produksi pager yang kelak digunakan untuk menarget Hizbullah.
Serangan melalui pager ini bukan hasil kerja kilat. Times melaporkan, Israel telah mengirimkan pager ke Lebanon sejak 2022.
Namun, setelah pidato Nasrallah, pengiriman meningkat secara drastis dalam lima bulan terakhir. Sebagian besar alat peledak tersebut memasuki Lebanon baru-baru ini.(pwk)