Baca juga:Elon Musk Kritik Penangkapan CEO Telegram, Serukan Kebebasan Berpendapat
Meski Macron memberi jaminan, efek berantai dari penangkapan Durov telah meluas ke luar industri teknologi, karena tokoh politik mempertimbangkan implikasinya terhadap kebebasan berbicara global.
Kebebasan berbicara
Penangkapan Durov terjadi di Bandara Le Bourget dekat Paris pada 25 Agustus, saat Durov, yang memegang kewarganegaraan ganda Prancis dan UEA, tiba dari Azerbaijan.
Otoritas Prancis menahan Durov atas tuduhan bahwa dia gagal memoderasi konten secara memadai di Telegram, aplikasi perpesanan dengan lebih dari 900 juta pengguna.
Tuduhan terhadapnya sangat berat, termasuk dukungan terorisme, perdagangan narkotika, penipuan, pencucian uang, dan menerima barang curian, yang semuanya dapat mengakibatkan hukuman penjara 20 tahun.
Penangkapan Pavel Durov telah menjadi titik api dalam pertempuran yang sedang berlangsung atas kebebasan berbicara, yang menciptakan preseden yang meresahkan bagi masa depan komunikasi terbuka di lanskap yang semakin otoriter.(pwk)
Editor: purwoko