Penularan melalui kontak langsung terjadi pada hewan tertular dengan hewan rentan.
Penularan pada kontak tidak langsung terjadi melalui kontak dengan virus pada manusia, alat transportasi yang terkontaminasi dari peternakan yang mengalami wabah PMK.
Sedangkan untuk penularan melalui udara dapat mencapai radius 10 kilometer.
Ternak yang terinveksi LSD menunjukan gejala demam kemudian diikuti dengan munculnya benjolan atau bintik-bintik pada kulit, umumnya pada kulit sapi dan kerbau kemudian secara bertahap benjolan tersebut akan berisi cairan yang akhirnya mengalami ulserasi dan dapat menyebabkan infeksi bakteri sekunder.
Penyebab LSD ini adalah virus yang termasuk dalam genus capripoxvirus yang ditularkan melalui serangga seperti lalat, nyamuk dan caplak, pakan dan air yang terkontaminasi, serta penularan langsung melalui air liur, cairan hidung, dan air mani.
Menanggapi pemaparan yang disampaikan Tim dari Dinas tersebut, Hariyanto meminta kepada peternak agar lebih maksimal dalam upaya pencegahan penularan penyakit tersebut dengan cara:
1. Memisahkan ternak yang terinfeksi dengan sapi sehat, baik itu kandang, peralatan makan, makanan dan minuman ternak
2. Menjaga kebersihan kandang (desinfeksi) dan hewan ternak serta membasmi serangga yang membantu penyebaran virus
3. Memberikan suntikan vaksin
Beliau juga berharap, agar dinas terkait lebih ketat dalam pengawasan lalu lintas pergerakan hewan, untuk memasuki suatu wilayah harus disertai Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). (MC Banjar)