Lolos Rekrutmen Polri, Begini Kata Aqiella, Anak Korban Bom Surabaya

    Aqiella kembali mengingat peristiwa Bom Surabaya 2018 yang merenggut penglihatan ayahnya. Dia menceritakan singkat peristiwa mengerikan yang menimpa ayahnya.

    “Yang masih terngiang-ngiang di hari itu ketika Bapak saya dinas, pamit dinas. Bilangnya jaga gereja seperti biasa, itu di hari Minggu. Ya bapak berangkat tugas seperti biasa,” kenangnya.

    Baca juga: Sempat Mogok Dua Kali, Sebuah Angkot Terbakar Habis di Banjarbaru

    Aqiella memaparkan jika ayahnya menjaga gereja bersama seorang rekannya, Junaidi. Saat itu ayahnya bertugas di gerbang depan, di samping pos satpam.

    “Tiba-tiba saat bergantian misa jemaat gereja itu, ada sepeda motor yang tiba-tiba nyelonong gitu masuk. Ternyata mereka pelaku bom bunuh diri, teroris yang membawa dua bom. Jadi satu sepeda motor membawa dua bom. Terus ketika meledak, bapak saya terjatuh,” cerita Aqiella.

    Aqiella baru mendapat kabar mengerikan itu dari rekan ayahnya. Dia hanya bisa menguatkan ibunya dan berharap sang ayah diberi keselamatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

    “Langsung saya kaget, saya lemas, kenapa kok harus Bapak saya yang kena ya Allah. Saya nangis, saya saling menguatkan mama. ‘Nggak apa-apa Ma, insyaallah, Bapak masih diberi kesempatan lagi sama Tuhan’,” lanjut Aqiella.

    Tak hanya mengalami kebutaan, Ipda Ahmad Nurhadi juga mengalami luka berat di bagian kaki kiri di mana tulang kakinya hancur dan luka bakar 40 persen di bagian kiri tubuh.

    “Bapak tidak bisa melihat apa-apa, lalu sekujur tubuhnya panas. Jadi Bapak saya kehilangan penglihatannya, terus tulang kakinya hancur, hancur 12 senti tulang pergelangan yang sebelah kiri. Yang paling parah anggota tubuh sebelah kiri itu kena luka bakar 40 persen,” ungkap Aqiella.

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI