WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Hacker yang mengatasnamakan diri Brain Cipher mengirim pesan agar pemerintah sadar menempatkan orang-orang yang kompeten dan memiliki literasi digital untuk menangani keamanan data nasional. Hal itu menyusul peretasan yang dilakukan terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Dalam sebuah unggahan di akun @stealthmole_int, hacker tersebut menyatakan bertanggungjawab atas serangan itu. Pihaknya bakal merilis data yang diretas secara gratis pada Rabu (03/07/22024) besok.
“Rabu ini, kami akan merilis semuanya secara gratis. Kami harap serangan kami membuat kalian sadar, pentingnya industri ini dan memiliki spesialis dalam bidangnya yang kompeten,” tulis Brain Cipher.
Baca juga: Nyamuk Bawa Virus Mematikan Landa Israel, Seratusan Terinfeksi dan Kritis, Lima Tewas
Seperti dikutip Wartabanjar.com, unggahan tersebut juga berisi permintaan maaf kepada pemerintah RI dan masyarakat Indonesia atas dampak dari serangan ini.
“Rakyat Indonesia, kami meminta maaf karena ini mempengaruhi semuanya. Kami juga secara sadar membuat keputusan ini,” lanjut peretas dalam pernyataannya.
Pengamat TI dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menyebut bahwa serangan ransomware ini memberikan pelajaran berharga kepada pemerintah.
“Berkat Brain Cipher, kita belajar pentingnya memiliki pengelolaan data yang baik dan tenaga ahli yang kompeten. Namun, kerusakan sudah terjadi, dan kepercayaan publik terhadap pemerintah dalam mengelola data warga telah menurun,” ujar Alfons dalam akun media sosialnya Selasa (02/07/22024).