“Untuk apa sewa rumah di Kemang? Mubazir, Pak. Mubazir itu dekat dengan setan, kata agama kita kalau muslim kan gitu. Perbuatan mubazir itu kan dekat dengam setan gitu, iya kan?” tanya hakim.
“Iya,” jawab Achsanul.
“Untuk apa Bapak sewa rumah di Kemang? Bukannya murah rumah di Kemang itu, kan, untuk apa kalau nggak ditempati, nggak dihuni, gitu, dibiarin begitu. Untuk apa?” tanya hakim.
Baca juga: UU Penyiaran Direvisi Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Pers Menolaknya
“Untuk menyimpan uang itu, Yang Mulia,” jawab Achsanul.
“Untuk menjadi, jadi rumah itu disewa khusus untuk menyimpan uang itu?” tanya hakim.
“Iya,” jawab Achsanul.
Achsanul menjelaskan alasannya menyimpan uang itu di rumah sewa tersebut. Dia memilih menyimpannya lantaran sembari berpikir terkait cara untuk mengembalikan uang tersebut.
“Saya nggak mungkin bawa pulang. Saya sedang mempertimbangkan untuk mengembalikan dan kembalikannya kan utuh, Yang Mulia,” kata Achsanul.
Achsanul mengatakan uang itu disimpan di mobil sebelum disimpan di rumah tersebut. Dia mengatakan dirinya dan terdakwa Sadikin Rusli saat itu sudah bersepakat untuk mengembalikan uang tersebut.
Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Layanan Starlink? Padahal Elon Musk Bilang Begini:
“Kemudian sebelum disimpan rumah di Kemang tadi, itu uang itu selama itu di mana, Pak?” tanya hakim.
“Di mobil, Yang Mulia,” jawab Achsanul.
“Tak berisiko itu?” tanya hakim.
“Sangar berisiko, tapi saya nggak punya pilihan,” jawab Achsanul.
“Nggak punya pilihan?” tanya hakim.
“Nggak punya pilihan. Saya tidak mau mengutak atik uang itu, makanya betul Pak Sadikin menyampaikan tidak mengambil uang itu karena kita bersepakat uang itu masih utuh, tidak kita kurangi,” jawab Achsanul.