Event Organizer Eurovision Song Contest Larang Bendera dan Atribut Pro-Palestina

    Baca juga: Ria Ricis Tidak Akan Halangi Teuku Ryan Temui Moana

    Ketika ditanya mengapa protes itu penting dilakukan, ia berkata: “Karena Israel harus dikeluarkan dari Eurovision seperti yang mereka lakukan terhadap Rusia.”

    Pasalnya, Israel telah menewaskan 34.600 warga Palestina di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dalam serangannya ke daerah kantong Palestina itu sejak Oktober lalu.

    Sebagai solidaritas dengan warga Palestina di Gaza dan sebagai bagian dari protes, acara musik tandingan bernama Falastinvision akan digelar pada hari terakhir Eurovision Song Contest pada 11 Mei di Malmo.

    Sejumlah artis dari Swedia dan negara Eropa lainnya akan berpartisipasi untuk menunjukkan dukungan mereka bagi warga Palestina.

    Baca juga: DPR RI Minta Jepang Terima Petani Indonesia Belajar Smart Farming

    Otoritas setempat telah meminta peningkatan keamanan termasuk melengkapi polisi dengan senapan mesin ringan dan bala bantuan dari Denmark dan Norwegia.

    Malmo, kota terbesar ketiga di Swedia, adalah rumah bagi sekitar 360.000 orang yang berasal dari 186 negara, termasuk sebagian besar penduduk Palestina dan Muslim.

    Pada 2022 Rusia dilarang mengikuti Eurovision yang diadakan di Turin, Italia, setelah negara tetangganya, Finlandia mengancam akan menarik wakil mereka kecuali jika negara tersebut dilarang karena tindakan Moskow menginvasi Ukraina.

    EBU selaku penyelenggara bahkan melarang Rusia ikut ajang-ajang berikutnya.

    Kemudian Islandia disanksi oleh EBU setelah wakilnya Hatari mengibarkan bendera Palestina selama penampilannya ketika kontes itu digelar di Israel pada 2019.

    Baca Juga :   Temui Wakil PM Inggris Angela Rayner, Presiden Prabowo Bahas Program Gizi Anak

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI