“Jangan hanya bisa bicara, tapi kita juga bisa berkarya di Kalsel,” ujar Acil Odah yang juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel ini.
Namun diingatkannya, meskipun kesetaraan gender terus digaungkan, para perempuan tetap ingat dengan tugasnya sebagai ibu dan istri yang wajib taat dengan suami.
Alasan peringatan Hari Kartini dengan penanaman pohon ujarnya, karena kedepannya semakin penting adanya suplay atau ketersediaan oksigen dan serapan karbondioksida sebagai fungsi pohon, seiring makin banyaknya jumlah penduduk.
Tidak hanya itu, dalam ajaran agama Islam, menanam pohon mempunyai nilai ibadah, karena setiap pohon bisa dimanfaatkan makhluk hidup manusia maupun hewan.
Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau Paman Birin dalam sambutannya mengatakan, memperingati Hari Kartini berarti memperingati sejarah tentang perjuangan seorang wanita RA Kartini yang memiliki semangat kepahlawanan dan perjuangan.
“Semoga kaum perempuan bisa lebih mengharumkan lagi nama Banua di Kalimantan Selatan,” ujarnya.
Tak lupa Paman Birin menceritakan perjalanan hidupnya semasa kecil dan bagaimana jerih payah sang ibu, berjuang menghidupi sembilan anak-anaknya, sendiri setelah beberapa cerai dengan sang ayah.
Kegiatan menanam pohon juga diisi dengan lomba-lomba dan penyerahan penghargaan perempuan berjasa dan berprestasi se-Kalsel yakni Fatimah, Lasmina Hartati, Husnawari, Mulyani, Ernawati, Erma Ningsih, Erma Suryani, Matsudah, Sri Anggraini, Aneka, Endang Susanti, Sri Rejeki, Nur Irani.
Ketua Panitia pelaksana merangkap Plt Kepala DPPKA Kalsel, Fathimatuzzahra dalam laporannya menyebutkan, kegiatan melibatkan lebih 2.500 perempuan bersama-sama menanam pohon ekaliptus (eukaliptus) sebanyak 4.000 bibit yang tersebar di area Hutan Hujan Tropis Indonesia atau samping Kantor Dinas PUPR Kalsel sebanyak 1.800 bibit dan 2.200 bibit lainnya di kawasan Kantor ATR BPN, kawasan perkantoran Pemprov Kalsel di Banjarbaru.