WARTABANJAR.COM, ISTANBUL – Hujan lebat dan banjir bandang menyebabkan 21 orang meninggal dunia di Oman. Laporan itu disampaikan pihak otoritas setempat, Kamis (18/04/2024).
Seperti dilansir dari Kantor Berita Oman (ONA), negara di kawasan Teluk tersebut dilanda hujan deras terus menerus sejak sepekan ini. Kondisi tersebut menyebabkan aktifitas warga di sana lumpuh total.
Korban tewas termasuk 11 warga negara (2 dewasa dan 9 pelajar) dan 1 ekspatriat di Samad A’Shan. Pencarian 5 warga lainnya yang hilang di Wilayah Al Mudhaibi, Kegubernuran A’Sharqiyah Utara masih dilakukan. Hingga kini, petugas setempat masih berupaya melakukan pencarian dua orang warga yang hilang setelah hujan reda.
Baca juga: Ruas Tol Palembang-Betung Ditargetkan Tuntas Awal Tahun Depan
Komite Nasional Manajemen Darurat Oman (NCEM) mengatakan, dalam tiga hari ini sebanyak 1.630 orang telah diselamatkan dan 630 lainnya dievakuasi, Rabu (17/04/2024).
Sementara Kementerian Pertanian mengatakan, pasca hujan lebat jumlah air yang tertahan di bendungan negara tersebut mencapai 30,955 juta meter kubik dari curah hujan.
Sebelumnya, banjir bandang mengubah jalanan ibu kota Oman, Muscat menjadi sungai yang deras. Para ahli mengatakan, banjir ekstrem ini kemungkinan besar disebabkan oleh sistem cuaca hujan biasa yang dipicu oleh perubahan iklim.
Badai ini pertama kali melanda Oman pada hari Minggu, menyebabkan banjir bandang yang meluas. Akibatnya, para pejabat menutup sekolah-sekolah dan kantor-kantor pemerintah setempat. Pada hari Rabu (17/04/2024) hujan lebat telah mereda. Meski demikian, pihak berwenang memperingatkan warga untuk tetap berhati-hati. (Sidik Purwoko)
Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com