Menurut Bernardus, gambar yang yang sampai saat ini menghiasi kaleng tersebut tidak banyak berbeda dengan gambar contoh yang disodorkan padanya.
“Ya cuma ini bajunya warna kuning, yang ini merah. Kemudian anaknya yang ini rada digeser kemari, yang ini jadi pegang biskuit. Ya begitu aja,” tuturnya.
Baca juga: BCL Makan Malam Bareng Anak dan Suami Pakai Baju Seksi, Netizen: Tolong Hormati Bulan Ramadhan
Bernardus menggambar lukisan biskuit Khong Guan pada tahun 1970-an. Dirinya sempat mengajar graphic design, typography, dan reproduksi warna digital di LPKT. Ia juga sempat kuliah selama dua tahun di ITB.
Bernardus Prasodjo sejak duduk di bangku Taman Kanak-kanak sudah menggambar. Sampai orangtua marah-marah, karena baru dibelikan buku gambar, sudah penuh. Apa saja yang mau digambar, ia gambar.
“Seperti kalau sekarang pemandangan bisa pakai kamera. Kalau dulu, mau pemandangan itu kami lukis,’ katanya.
Dirinya lebih senang menggambar langsung. Kepuasannya berbeda. Walaupun sekarang masih suka membuat iklan-iklan sendiri untuk kegiatan. Dirinya biasa menggunakan Photoshop agar lebih gampang.
“Dari kuliah enggak sengaja. Karena mendaftarnya di ITB, mesti ada dua pilihan. Pilihan pertama, saya arsitek. Pilihan kedua, seni lukis. Yang diterima di seni lukis, jadi ya sudah dijalani,” paparnya.
Sejak jaman kuliah, dirinya kos di jalan Lengkong Kecil Bandung. Sebelah kosnya adalah percetakan redaksi majalah Aktuil. Majalah musik yang sangat terkenal di Bandung kala itu.