3. Terhindar dari godaan setan Faedah ketiga yang akan didapatkan oleh orang yang puasa adalah akan terhindar dari godaan setan.
Puasa bisa menjaga anggota badan untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh syariat Islam, menjaga untuk tidak memenuhi syahwat-syahwat yang tidak diperkenankan Sebab ketika lapar sudah terasa bagi orang puasa, ia akan memiliki pikiran yang lebih tenang sehingga anggota badannya akan lebih terjaga dari perbuatan yang hina.
Penjelasan tersebut, bersumber dari salah satu hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam At-Thabarani dari Utsman bin Abil Ash ra dan hadits riwayat Ahmad dari Abu Hurairah ra, yaitu: “Puasa adalah perisai yang bisa melindungi seorang hamba dari api neraka.” (HR At-Thabarani).
“Puasa adalah perisai dan benteng dari api neraka.” (HR Ahmad). Merujuk penjelasan Imam As-Suyuthi, bahwa yang dimaksud puasa bisa menjadi perisai dan benteng dari api neraka adalah karena orang yang puasa selalu menahan diri dari syahwat-syahwat yang mengelilinginya.
Semua itu bersumber dari rayuan setan, sedangkan api neraka dipenuhi dengan syahwat-syahwat tersebut.
Dengan demikian, orang yang puasa sama halnya berusaha untuk membentengi dirinya dari hal-hal yang bisa memasukkannya ke dalam neraka. (As-Suyuthi, Tanwirul Hawalik Syarh Muwattha’ Ibn Malik, [Mesir, Maktabah At-Tijariyah: 1969], juz I, halaman 226).
4. Puasa adalah sebab diterimanya doa Faedah yang keempat adalah bahwa puasa akan menjadi penyebab lebih mudah diterimanya doa oleh Allah swt. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Nabi Muhammad saw dalam salah satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, yang artinya, “Terdapat tiga golongan yang doanya tidak ditolak, yaitu: (1) pemimpin yang adil; (2) orang yang berpuasa hingga berbuka; dan (3) doanya orang yang terzalimi.” (HR Ahmad).