WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Bulan Ramadhan memang bulan yang penuh berkah. Semua orang berlomba-lomba untuk memberikan yang terbaik untuk orang lain.
Seperti yang dilakukan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Sahbirin Noor ini. Gubernur menyiapkan sebanyak 100 tempat atau stan gratis buat pedagang di Pasar Wadai (Kue) Ramadhan 1445 Hijriah atau 2024 Masehi di Kota Banjarmasin.
Menurut Gubernur Sahbirin, tahun sebelumnya Pasar Wadai Ramadhan dibangun di depan kantor gubernur lama di Jalan Sudirman Banjarmasin Tengah. Kali ini pasar tersebut ditempat di halaman Gedung Sultan Suriansyah, di Jalan Brigjen Hasan Basri, Kayu Tangi, Banjarmasin Utara.
Gubernur menyampaikan jika stan yang disiapkan sebanyak itu diberikan secara gratis bagi para pegiat UMKM.
“Kita buka secara resmi pada 12 Maret 2024, atau hari pertama Ramadhan 1445 H,” ujar orang nomor satu di Provinsi Kalimantan Selatan ini seperti dikutip Wartabanjar.com
Dia juga menyampaikan, stan yang disiapkan bernuansa Banjar dengan konstruksi kayu dan beratap daun Rumbia.
“Stan sudah siap, diperuntukkan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), semoga bisa membantu mereka untuk mencari rezeki di bulan nan suci ini,” ujarnya.
Paman Birin, sapaan akrab Gubernur Kalsel itu, menyatakan bahwa dibangunnya Pasar Wadai Ramadhan ini untuk menggerakkan ekonomi masyarakat dan daerah.
Selain itu, untuk membantu masyarakat mencari menu berbuka puasa, utamanya makanan khas Banjar.
Gubernur juga menyampaikan bahwa Pasar Wadai Ramadhan merupakan tradisi diadakan setiap tahunnya, bahkan menjadi wisata kuliner dengan beragam makanan yang disuguhkan.
“Ini juga jadi obat rindu warga Banua (Kalsel) yang merantau ketika pulang kampung untuk menikmati aneka makanan khas Banjar,” katanya lagi.
Gubernur pun meminta agar para pedagang menjual menu makanan sesuai standarnya, sehingga terjangkau, hingga masyarakat akan lebih sering mengunjunginya.
Kepala UPT Taman Budaya Kalsel Suharyati menyampaikan bahwa Pasar Wadai Ramadhan ini bakal diramaikan beberapa pentas hiburan bernuansa religi dan seni daerah.
“Masyarakat bisa terhibur saat berbelanja di pasar ini sembari menunggu waktu berbuka puasa,” ujarnya. (Sidik Purwoko)
Editor: Sidik Purwoko