WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyampaikan keprihatinannya atas kasus dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan Rektor Universitas Pancasila nonaktif berinisial ETH.
Deputi Perlindungan Hak Perempuan KemenPPPA, Ratna Susianawati mengapresiasi respon cepat Polda Metro Jaya menindaklanjuti pengaduan dari korban. Dia pun memastikan pihaknya mendukung penyelidikan kasus tersebut.
“Keamanan korban merupakan hal utama yang perlu diperhatikan, untuk itu apresiasi terhadap respons cepat pihak Polda Metro Jaya yang segera menindaklanjuti laporan para korban,” ungkap Ratna dalam keterangannya yang dikutip pada Rabu (28/2/2024).
“Tentunya kami juga mendukung proses penyelidikan yang tengah diupayakan dengan mengutamakan keberpihakan terhadap korban dan berharap terduga pelaku dapat bersikap kooperatif dengan mematuhi pemanggilan pemeriksaan polisi,” sambungnya.
Selain mengapresiasi Polda Metro Jaya, Ratna juga menyambut baik penonaktifan sementara ETH bsebagai Rektor Universitas Pancasila. Langkah ini tentunya dapat menjaga independensi penyelidikan.
“Kami juga menyambut baik penonaktifan terduga pelaku untuk lebih menjaga independensi proses penyelidikan oleh kepolisian,” ujarnya. (berbagai sumber)
Editor: Erna Djedi