WARTABANJAR.COM – Harga beras di pasaran melampaui batas Harga Eceran Tertinggi (HET) hingga menembus Rp 18 ribu per kilogram, Selasa (24/2).
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menerangkan pemerintah memiliki tiga program utama untuk menekan harga beras di pasaran.
Hal tersebut dikatakan Arief dalam kunjungan kerjanya ke Kota Bitung – Sulawesi Utara saat mendampingi Presiden Jokowi menyerahkan bantuan pangan.
Bulog melaksanakan Intervensi pertama melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang mendatangi langsung ke pemukiman penduduk atau tempat keramaian, kemudian intervensi selanjutnya adalah program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disalurkan ke retail modern, pasar tradisional dan pasar induk,
“Yang ketiga hari ini dilaksanakan adalah penyaluran Bantuan Pangan sebanyak 10 kilogram (Kg) ke masing-masing Keluarga Penerima Manfaat (KPM),” ujar Arief di Bitung, Jumat (23/2/2024) dikutip dari info publik.
Baca Juga
Bocah 8 Tahun Diduga Tenggelam Sungai Siring Juwita Barabai
Menurutnya memang diperlukan waktu agar tercapainya keseimbangan harga baik di tingkat produsen dan konsumen.
Namun hal ini telah diperhitungkan dengan baik oleh pemerintah sehingga masyarakat tidak perlu merasa khawatir terhadap harga pangan yang saat ini belum menentu.
Di lokasi yang sama, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Perum Bulog, Mokhamad Suyamto menerangkan bahwa pihaknya akan terus melakukan manuver positif menyikapi harga beras yang masih fluktuatif dengan bergerak cepat menjalankan semua penugasan dari Pemerintah.