Penyebab Ribuan Ikan Mati di Keramba Desa Awang Bangkal Barat dan Timur

    WARTABANJAR.COM, MARTAPURA – Ribuan ikan mati di keramba Desa Awang Bangkal Barat dan Timur, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kamis (14/12).

    Kejadian ini terjadi sejak dua hari terakhir dan mengakibatkan kerugian pemilik keramba hingga mencapai ratusan juta rupiah.

    Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Banjar menjelaskan penyebab kematian tersebut karena kurangnya debit air berakibat pada ketersediaan oksigen.

    Ikan yang mati mayoritas ikan nila dengan ukuran 1 kilogram isi 7 hingga 8 ekor.

    “Saat kita cek ke lapangan, kadar oksigen hanya 0,09, itu sangat rendah,” ungkap Kasi Pengelolaan Pembudidayaan Aprian Mindar Waspodo di ruangannya.

    Lebih lanjut, debit air menurun dikarenakan PLTA Ir P.M Noor sedang melakukan uji coba line charging.

    Baca Juga

    Kronologi Laka di Jalan A Yani km 22 Terusan Pelaihari 

    “Kita dapat surat dari PLN di akhir November dan sudah membuat himbauan ke pembudidaya supaya bisa mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” ujar Aprian lagi.

    Dalam himbauannya, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan diantaranya menghimbau pembudidaya mengatur kepadatan ikan di dalam keramba.

    “Saat kondisi seperti ini, kalau ikannya terlalu padat dan arus sungai lambat, ikannya susah bernafas, akhirnya terjadilah kematian,” ujarnya lagi.

    Selain itu, ia juga mengajak pembudidaya untuk tidak membuang bangkai ikan ke aliran sungai karena bisa berakibat fatal.

    Bangkai ikan akan membusuk dan terurai menjadi amoniak yang bisa membuat ikan lainnya mati. Selain itu, mengonsumsi bangkai ikan juga tidak disarankan. (nurul octaviani)

    Baca Juga :   Pemuda ini Setubuhi Cucu Tirinya Hingga Hamil, Berujung Dibui di Polres Tanah Laut

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI