Sebab itu, menurut Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Fathimatuzzahra, penambahan beberapa sarana dan prasarana sangat diperlukan.
“Tentunya itu tidak menjadikan kami melupakan fungsi Tahura Sultan Adam sebagai kawasan hutan konservasi. Wisata itu hanya bagian, karena memang dari sisi keunikan sangat memungkinkan untuk dikelola, tinggal kita menambah sarpras dan beberapa bangunan,” tegasnya.
Demi meningkatkan daya tarik wisatawan, ia mengatakan siap menerima siapapun yang berminat menanamkan modal di kawasan Tahura Sultan Adam.
“Kami sebagai leading sector tentu ingin setiap tahunnya ada hal baru di Tahura Sultan Adam sehingga kita berusaha membangun kerjasama dengan siapapun, baik swasta, perbankan atau siapapun demi menambah destinasi wisata yang ada,” ucapnya.
Presiden Direktur Shafwah Group, Muhammad Helmi, mengatakan bakal membangun 10 kabin dan 10 glamping di Puncak Tengger Mandiangin.
Sepuluh bangunan pertama ditargetkan bisa rampung dalam tiga bulan, sisanya ditargetkan selesai dua bulan setelahnya.
“Setiap kabin dan glamping dilengkapi AC juga tempat tidur. Kapasitas ruangan bisa menampung mulai 2-6 orang,” beber Helmi.
Selain dua bangunan itu, PT. Shafwah Global Utama juga melengkapi fasilitas wisata berupa tempat bermain anak, kafe dua lantai, spot foto berupa dua buah jembatan yang menjorok ke bawah, serta amfiteater berkapasitas 150 orang.
“Untuk amfiteater setiap akhir pekan kita tampilkan pentas musik,” pungkas Helmi. (MC Kalsel)
Editor: Yayu