Presiden Palestina Tolak Evakuasi Warganya dari Gaza, Krisis Air Ancam Pengungsi

    Air bersih hampir habis di Jalur Gaza karena pabrik air dan jaringan air umum berhenti berfungsi. Warga Palestina kini terpaksa menggunakan air kotor dari sumur, sehingga meningkatkan risiko penyakit yang ditularkan melalui air.

    Baca juga: Polisi Amankan Dua Drone Liar di Sirkuit MotoGP Mandalika

    Israel juga telah memberlakukan pemadaman listrik di Gaza sejak Rabu, yang berdampak pada pasokan air.

    Sementara itu, ribuan orang telah pindah dari Gaza utara setelah Israel memerintahkan mereka untuk melakukan hal tersebut di tengah serangan udaranya, sesuatu yang oleh PBB disebut ā€œtidak mungkinā€. Hampir satu juta orang telah mengungsi sejak pekan lalu.

    ā€œKita perlu mengirimkan bahan bakar ke Gaza sekarang. Bahan bakar adalah satu-satunya cara bagi masyarakat untuk mendapatkan air minum yang aman. Jika tidak, banyak orang akan meninggal karena dehidrasi parah, termasuk anak-anak, orang tua, dan wanita. Air kini menjadi sumber kehidupan terakhir yang tersisa. Saya memohon agar pengepungan terhadap bantuan kemanusiaan segera dicabut,ā€ tambah Lazzarini.

    Jumat lalu, kelompok bersenjata Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel, yang menewaskan sedikitnya 1.300 orang.

    UNRWA juga mengatakan tempat penampungannya di Gaza tidak lagi aman, sesuatu yang disebutnya ā€œbelum pernah terjadi sebelumnyaā€.

    ā€œPerang punya aturan. Warga sipil, rumah sakit, sekolah, klinik, dan gedung PBB tidak bisa menjadi sasaran. UNRWA tidak melakukan upaya apa pun untuk melakukan advokasi kepada pihak-pihak yang terlibat konflik untuk memenuhi kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional untuk melindungi warga sipil termasuk mereka yang mencari perlindungan di tempat penampungan UNRWA,ā€ katanya.

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI