Durian Tetap Melimpah di Kecamatan Karang Intan Walau Sedang Kemarau dan Karhutla

    WARTABANJAR.COM, MARTAPURA- Di balik karhutla hingga kekeringan yang diakibatkan musim kemarau ekstrem, ternyata musim kemarau memiliki dampak positif terhadap petani dan penjual buah seperti durian, langsat hingga cempedak (tiwadak).

    Seperti yang dirasakan Syamsu, seorang penjual buah musiman yang sudah berjualan buah sejak puluhan tahun yang lalu hingga sekarang.

    “Sekarang karena musim durian, saya jualan durian. Dalam sehari bisa laku ratusan biji,” ujarnya kepada wartabanjar.com, Senin (9/10/2023) pagi.

    Harga durian yang dijualnya beragam, dari Rp 15 ribu hingga Rp 30 ribu per bijinya.

    Sehari-hari, Syamsu berjualan di tepi ruas Jalan Ir. PM Noor, Sungai Ulin, Banjarbaru atau di tepi Jalan Tanjung Rema.

    “Saya jualan pakai pick up jadi berpindah-pindah. Seringnya di Sungai Ulin dan depan Tahfidz Darussalam,” jelasnya lagi.

    Lebih lanjut, durian yang dijual Syamsu berasal dari Kecamatan Karang Intan.

    Sebagai penjual buah yang berpengalaman, Syamsu mengakui kualitas dan kuantitas durian di Karang Intan tergolong bagus dan jenisnya pun beragam.

    “Kalau saya ini ambil langsung di kebun teman saya. Kadang teman yang antar ke rumah juga,” ujarnya lagi.

    Terpisah, Warhamni selaku tokoh masyarakat Karang Intan sekaligus anggota Komisi III DPRD Kabupaten Banjar menjelaskan hampir 60 persen desa di Karang Intan menghasilkan buah-buahan termasuk durian.

    “Ada 15 desa dari 26 desa yang menghasilkan buah-buahan di Karang Intan ini. Tentunya ini menjadi salah satu tonggak ekonomi masyarakat sekitar,” jelasnya, Minggu (8/10/2023) kemarin.

    Baca Juga :   Hari Ini Listrik Padam di Sekitar Handil Bakti Batola, Cek Wilayah Terdampak

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI