WARTABANJAR.COM, MARTAPURA- Sejumlah 26 desa di Kabupaten Banjar mengalami kekeringan dan sulit mendapatkan air bersih akibat musim kemarau yang belum berakhir serta maraknya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus berupaya mendistribusikan air bersih sesuai jadwalnya.
Menggunakan armada truk tangki berkapasitas 5.000 liter, tim BPBD suplai air bersih ke Desa Pingaran Ulu RT 09, Kecamatan Astambul, Minggu (8/10/2023) malam.
Suplai air dilakukan di empat titik, baik pada tandon pinjam pakai milik BPBD dan pada tempat penampungan air warga yang mengantre untuk mendapatkan air bersih.
Warga setempat sudah terlihat menaruh tempat penampungan air yang mereka bawa dari rumah sebelum tim BPBD tiba.
Antrean berlangsung tertib hingga warga yang benar-benar memerlukan air bersih mendapatkan jatahnya lalu membawa pulang air bersihnya.
Ketua RT 9 Desa Pingaran Ulu, Nisrianto mengatakan sumur milik warga sudah tidak bisa dipakai lantaran kering, sudah berlangsung sekitar tiga bulan ini.
Hal ini membuat warganya sedikit kerepotan untuk memenuhi keperluan harian.
Meski ada sebagain warganya pelanggan PTAM namun distribusi airnya terkadang juga melemah sehingga tidak sampai ke warga lantaran wilayahnya termasuk dataran tinggi.
“Kalau kami di atas ini ya susah lah naiknya air,” ujarnya.
Meski begitu, lanjutnya, warga terpaksa mengambil air di sungai untuk keperluan mandi dan mencuci, sementara untuk minum dan memasak warga bisa mengambilnya di sebuah danau yang jaraknya sekitar 4 kilometer.