UPDATE Kebakaran Dahsyat di Hawaii, Tewaskan 93 Orang, Korban Terjebak dan Melompat ke Laut Dalam

    WARTABANJAR.COM – Korban tewas akibat kebakaran dahsyat di Hawaii terus bertambah. Hingga Minggu (13/8/2023) kemarin, tercatat 93 orang tewas. Sementara, korban selamat kini mencari keluarga mereka yang hilang.

    Kota bersejarah di Hawaii, Amerika Serikat luluh lantak akibat kebakaran hutan dahsyat. Dilaporkan, sedikitnya 93 orang tewas bencana tersebut.

    BACA JUGA: Kebakaran Hebat di Hawaii Hanguskan Kota Bersejarah, 53 Tewas, 1.000 Bangunan Ludes, 4.000 Turis Dievakuasi

    Kebakaran hutan di pantai barat pulau Maui, Hawaii dipicu angin kencang pada Selasa (8/11/2023) lalu dengan cepat merambatkan api ke kota tepi pantai Lahaina.

    Mengutip kantor berita AFP, Jumat (11/8/2023), api bergerak sangat cepat sehingga banyak yang lengah, terjebak di jalanan atau melompat ke laut dalam upaya putus asa untuk menyelamatkan diri.

    Gubernur Hawaii Josh Green mengibaratkan Kota Lahaina yang terbakar, mirip zona perang. Kobaran api yang terjadi pada Selasa lalu, bergerak dengan cepat menuju pantai barat di Pulau Maui, dan menghanguskan hampir semua yang dilewati.

    Hingga beberapa hari setelah kebakaran, petugas pemadam kebakaran masih berjuang melawan kobaran api, dan anjing-anjing pelacak masih mencari-cari korban di reruntuhan bangunan kota yang hangus.

    “Saat ini, kami masih dalam fase pemulihan. Artinya kami masih mencari korban-korban yang tewas. Jumlah saat ini mencapai 93 orang. Situasinya mirip zona perang,” ujar Green.

    Ia juga memastikan, penyelidikan terhadap respons bencana tetap dilakukan. Hal ini terkait pernyataan banyak warga yang mengaku hanya memiliki waktu sedikit untuk menyelamatkan diri sebelum kobaran api datang.

    Beberapa saksi menyatakan, sirene yang ditempatkan sebagai tanda peringatan di kota wisata tersebut, tak pernah berbunyi. Situasi bertambah buruk dengan pemadaman listrik, yang membuat berbagai bentuk peringatan terhambat untuk dikirim.

    “Kita akan segera tahu apakah mereka cukup melakukan atau tidak untuk mengaktifkan sirene itu,” kata Green dalam wawancara TV.

    Sementara itu Presiden Joe Biden belum bisa menjawan pertanyaan wartawan, untuk kunjungan ke Maui dalam beberapa hari ke depan. Karena meski kehadiran pemimpin negara bisa membahagiakan korban selamat, tetapi juga bisa membebani upaya pemulihan, dan kebutuhan logistik penyintas.

    Korban tewas kebakaran ini adalah yang terparah dari bencana alam yang pernah menimpa Hawaii. Bencana tsunami yang pernah menimpa negara bagian AS itu pada 1960, menewaskan sebanyak 61 orang.

    Pejabat setempat telah menyiapkan 1.000 kamar hotel untuk orang-orang yang kehilangan rumah. Mereka dan mengatur properti sewaan untuk dijadikan tempat tinggal tanpa biaya bagi keluarga.

    Korban selamat kini melakukan pencarian online, dengan mencantumkan nama-nama kerabat mereka yang hilang atau belum ditemukan. Mereka berbagi informasi di media sosial, meminta bantuan untuk menemukan orang-orang terkasih yang hilang.

    BACA JUGA: Senangnya Maia Estianty, Pecah Telur Pakai Paspor Lagi Liburan ke Hawaii dan Los Angeles

    Megan Sweeting, korban selamat menulis di halaman Facebook-nya, “HILANG: Ayah saya, Michael Misaka, telah hilang sejak Kebakaran Lahaina dimulai. Jika ada informasi di luar sana mengenai ayah saya, tolong beri tahu saya. Saya hanya perlu tahu bahwa dia aman. “

    Pejabat setempat juga mulai mengizinkan penduduk kembali ke Maui barat pada hari Jumat, meskipun zona kebakaran di Lahaina tetap dibarikade.(wartabanjar.com/berbagai sumber)

    editor: didik tm

    Baca Juga :   Apes! Prosesi Tembakan ke Udara di Acara Pernikahan Kenai Kepala Warga Hingga Tewas, Anggota DPRD Lampung Ditahan

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI