ABK Pengangkut Ikan Hilang di Perairan Seruyan Kalteng, Basarnas: Pencarian Terhalang Gelombang Tinggi

    WARTABANJAR.COM – Diduga terjatuh ke laut, seorang anak buah kapal (ABK) pengangkut ikan KM Lautan Makmur 17 bernama Casmanto (21 tahun) warga Desa Krimun, Kecamatan Losarang, Indramayu, Jawa Barat, hilang di perairan Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng).

    Proses pencarian dilakukan hingga hari ini, Senin (14/8/2023), akibat gelombang tinggi dan cuaca yang kerap berubah-ubah dalam waktu cepat membuat proses pencarian anak buah kapal (ABK) yang hilang di Perairan Seruyan tak kunjung membuah hasil.

    BACA JUGA: 7,5 Jam Tenggelam di Sungai Lok Hamawang Balangan, Pemancing Ditemukan dengan Kondisi Begini

    Diketahui ABK pengangkut ikan tersebut dilaporkan hilang sejak Jumat (11/8/2023).

    Tim Basarnas telah melakukan upaya pencarian dengan melakukan penyisiran di Perairan Seruyan. Lokasi pencarian tersebut sesuai dengan titik koordinat yang telah ditentukan.

    Korban diduga terjatuh ke laut saat hendak mengambil makanan di buritan kapal yang membawa ikan dan tengah berlayar dari Muara Angke, Jakarta menuju Pelabuhan Kuala Pembuang, Kabupeten Seruyan.

    Hilangnya ABK pengangkut ikan ini dilaporkan sejak Jumat (11/8/2023) sekitar pukul 09.30 WIB.

    On Scene Coordinator (OSC) Basarnas Palangkaraya Heru mengatakan, pihaknya kini masih melakukan upaya pencarian dengan menyisir perairan Seruyan dengan menggunakan sarana RIB 02 PKY, dibantu pihak KSOP Pangkalan Bun, agen KM Lautan Makmur 17 dan unsur SAR terkait.

    “Berdasarkan keterangan Yanto agen kapal KM Lautan Makmur 17, korban yang bernama Casmanto terpeleset dan terjatuh ke laut saat mengambil bahan makanan di buritan kapal. Diperkirakan korban terjatuh pada 04°19’50.00″S 112°6’50.00″E sekitar ±107 nautical mile (nm) dari dermaga Tanjung Puting Kumai,” katanya, Minggu (13/8/2023).

    Hingga Minggu sore, upaya pencarian terhadap korban yang dilaporkan hilang ini pun belum juga membuahkan hasil.

    BACA JUGA: Kronologis Pemancing Tenggelam di Sungai Lok Hamawang Lampihong Balangan

    “Pencarian sudah dilakukan sejak kemarin, tim diberangkatkan melalui dermaga Tanjung Puting Kumai, Pangkalan Bun menuju lokasi yang telah ditentukan, namun adanya gelombang tinggi yang mencapai 1,5 meter lebih menjadi kendala tim di lapangan, sehingga pencarian korban sampai saat ini masih nihil,” tambahnya.

    Akibat terkendala cuaca dan gelombang tinggi ini, pencarian terhadap korban pun sementara dihentikan, rencananya Tim Basarnas akan kembali melakukan pencarian kembali pada hari ini.(wartabanjar.com/berbagai sumber)

    editor: didik tm

    Baca Juga :   WOW! Ada Petisi Pencabutan Gelar Pangeran Wales untuk William, Sudah 42 Ribu Tanda Tangan!

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI