Agung mengenal pelaku yang menampar anaknya. Hal ini karena pelaku sering menghabiskan waktu dengan bermain catur di warkopnya. Agung mengenal pria sebagai pejabat di sebuah rumah sakit di kawasan Minasa Upa, Kecamatan Rappocini, Makassar.
“Pengunjung warkop, sering main ke sini. Pejabat Rumah Sakit Bahagia di Minasa Upa,” katanya.
Agung membeberkan, akibat kekeras4n tersebut, sang anak mengalami luka di bagian bibir. Selain itu, anaknya juga mengalami trauma mendalam akibat dibentak oleh pria tersebut.
Padahal, Agung mengaku telah berulang kali minta maaf dan merapikan kembali pion catur yang berhamburan di lantai.
“Anak saya berumur 3 tahun langsung ditempeleng sampai jatuh, terbentur di ujung kursi. Luka di bibir. Jatuh, saya minta maaf. Saya atur kembali papan caturnya tetapi bapak itu tidak berhenti bentak-bentak dan mengancam segala sampai menangis anakku,” tuturnya. (edj)
Editor: Erna Djedi