WARTABANJAR.COM – Gara-gara Wali Kota Bukittinggi Erman Safar diduga sebarkan berita hoaks, warga ramai-ramai melaporkan orang nomor satu Bukittinggi tersebut ke polisi, Senin (26/6/2023).
Terlihat kemarin ada puluhan Tokoh Adat Nagari Kurai 5 Jorong, yang terdiri dari Ninik Mamak Lembaga Adat Nagari Kurai (LANK) dan Parik Paga Nagari Kurai (PPNK) melaporkan Wali Kota Erman Safar ke polisi.
Menurut Taufik Dt. Nan Laweh, Perwakilan Ninik Mamak LANK, pelaporan Wali Kota Erman Safar ke polisi dilakukan pascahebohnya Wako Erman mengungkap adanya kasus inses yang diduga hoaks sehingga terjadi dugaan pembohongan publik.
“Kasus tersebut diduga tidak pernah terjadi, namun karena disebutkan oleh seorang kepala daerah di depan sebuah forum resmi tentu masyarakat percaya. Di mana ini telah mencoreng nama daerah karena dari hasil penyelidikan sementara pihak kepolisian Polresta Bukittinggi, kasus inses hubungan badan terlarang antara anak dan ibu tersebut tidak pernah terjadi dan diduga hanyalah hayalan atau halusinasi remaja (korban) itu saja,” kata Taufik Datuk.
BACA JUGA: Video Mesum Mahasiswa Palangka Raya Dibocorkan Sahabat
Taufik menyayangkan Wali Kota Erman yang tidak melakukan cek dan ricek dahulu sebelum mengungkap kasus tersebut.
Selain tokoh masyarakat, EY, ibu kandung pria usia 28 tahun warga Bukittinggi yang dikabarkan inses, juga melaporkan Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, ke polisi atas dugaan pencemaran nama baik, Senin (26/6/2023).
EY mengatakan, Erman telah menyebarkan berita bohong alias hoaks soal inses antara dia dengan anak lelaki kandungnya.
“Kami buat laporan karena pencemaran nama baik, (saya) disebut inses dengan anak sendiri,” kata EY, Selasa (27/6/2023).
“Harusnya sebelum dibeberkan ke publik, ditanyakan dulu ke ibunya. Saya keberatan dengan yang disampaikan wali kota, ini pencemaran nama baik keluarga kami,” sambungnya.
Dia pun berharap, isu soal inses yang melibatkan dia dengan anaknya itu bisa segera diselesaikan agar nama baik keluarganya bisa dipulihkan.
“Kami sekeluarga merasa sangat dirugikan, isu itu (inses) kan merusak nama pribadi, pencemaran nama baik, agama, keluarga kami, ekonomi kami,” ujar EY.
Senada dengan EY, kakak kandung pria tersebut, VA, juga membantah adanya hubungan menyimpang di dalam keluarganya.
“Kami lapor ke Polresta supaya kasus ini bisa diperjelas, karena kami dari pihak keluarga sama sekali tak ada melakukan seperti isu yang kini tengah viral (inses),” ucap VA.
“Kami ingin segera diselesaikan dan dikembalikan nama baik keluarga kami. Kami sekeluarga sangat dirugikan,” pungkasnya.
Sementara itu, hingga artikel ini ditulis, Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, belum menanggapi laporan yang diajukan oleh pihak keluarga EY.
BACA JUGA: Pakar Telematika Sebut Video Mesum Diduga Mirip Rebecca Koppler Asli
Sebelumnya, Erman mengungkapkan soal adanya kasus inses antara ibu dan anak lelaki kandungnya di Bukittinggi, Sumatra Barat.
Erman menyampaikan kasus itu saat sosialisasi pencegahan pernikahan anak di Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (21/6/2023).
“Ada anak yang sekarang sudah berusia 28 tahun, lagi kita karantina. Anak itu sejak SMA sudah berhubungan badan dengan ibunya,” tutur Erman.
“(Pemkot Bukittinggi) sedang mengkarantina (pemuda itu), sudah masuk lima bulan berjalan,” tutupnya.(wartabanjar.com/berbagai sumber)
editor : didik tm
Dituding Sebarkan Hoaks Soal Inses Ibu dan Anak, Walkot Bukittinggi Ramai-ramai Dilaporkan ke Polisi
Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com