“Berkat kerja sama lintas sektor antara pemerintah daerah, instansi vertikal, badan usaha, pihak swasta, dan unsur masyarakat, angka stunting yang semula 30 persen pada tahun 2021, kini turun menjadi 24,6 persen pada tahun 2022,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Diauddin menyampaikan, Rakerkesda yang mengusung tema “Bergerak Percepatan Transformasi Kesehatan di Banua” bertujuan agar Banua lebih sehat.
“Jadi pada momentum ini, kita juga melakukan penandatangann Mou dengan 12 Rumah Sakit pusat dengan tujuan, kalau ada masyarakat yang sakit bisa ditangani disini tidak perlu lagi di rujuk ke Pulau Jawa atau Jakarta,”imbuhnya.
Dirinya juga menambahkan saat ini, pihaknya juga terus fokus pada penurunan angka stunting dan angka kematian ibu dan bayi. Hal tersebut juga akan dibahas oleh Menteri Kesehatan pada 22 Juni mendatang.
“Alhamdulillah, untuk stunting tahun tadi kita tiga besar penurunan stunting tertinggi di Indonesia yang awalnya 30 menjadi 24,6 turunnya 5,4 persen,”tambahnya. (MC Kalsel)
Editor Restu