Dokter spesialis penyakit dalam dr. Dicky Levenus Tahapary, Sp.PD menjelaskan pihaknya melakukan evaluasi penyebab yang terkait dengan metabolisme pasien.
“Kita sedang cari apakah ini (obesitas) ke arah genetik yang berkontribusi terhadap penumpukan masalah lemak atau bukan. Penumpukan lemak akan mengganggu fungsi organ dan juga imunitas tubuh akan mengalami penurunan untuk melawan infeksi,” ucap dr. Dicky.
Dokter Spesiali Gizi dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, Sp.GK mengatakan kasus Fajri tergolong langka, karena tidak umum untuk ukuran tubuh seseorang.
“Jadi sebetulnya manusia itu punya respons untuk menjaga rasa laparnya itu tetap seimbang. Namun karena pasien ini banyak tidak bergerak karena kondisinya, sehingga semakin banyak deposit lemak atau timbunan lemak yang tertumpuk dalam tubuhnya,” ungkap dr. Nurul.
Tindakan prevensi dalam hal ini dinilai sulit kalau ditangani dalam kondisi obesitas yang sudah demikian lanjut. Prevensi obesitas harus dilakukan sebelum menjadi parah.
“Kalau menurut saya mungkin di awal tidak ada upaya prevensi karena pasien tidak memiliki insight yang baik mengenai gizi,” ungkapnya.
Dokter Spesialis Anestesi dr. Sidharta Kusuma Manggala, SpAn menjelaskan kondisi pasien saat ini sedang dalam kondisi stabil. Kondisinya memang sudah cukup berat karena riwayat penyakit pasien.
Selama satu bulan sebelum masuk RSCM, kondisi kesehatan pasien mulai mengalami penurunan. Pasien sudah tidak bisa tidur dengan posisi terlentang, hal itu menandakan adanya masalah pada bagian paru-paru dan jantung.