Jangan Remehkan Tekanan Darah Rendah pada Anak, Perhatikan Penyebab dan Gejalanya

    WARTABANJAR.COM – Tekanan darah rendah bisa terjadi pada semua kalangan usia, termasuk kepada anak-anak.

    Jangan remehkan, darah rendah atau hipotensi pada anak bisa menjadi kondisi yang berbahaya jika disertai adanya keluhan pusing dan lelah, lemas, mual atau muntah, pandangan kabur, atau pingsan.

    Tekanan darah normal pada anak adalah antara 90/60 dan 130/80.

    Penurunan tekanan darah anak tak selalu memprihatinkan, dan tingkat keparahan situasi akan tergantung pada penyebabnya.

    Hipotensi atau tekanan darah rendah terjadi ketika tekanan darah anak Anda turun di bawah kisaran normal.

    BACA JUGA: Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Gelar Pertemuaan Koordinasi dan Evaluasi Penguatan Imunisasi/Vaksinasi COVID-19

    Penurunan tekanan darah anak tidak selalu memprihatinkan, dan tingkat keparahan situasi akan tergantung pada penyebabnya.

    Ada situasi di mana tekanan darah bisa menjadi sangat rendah dan menimbulkan gejala.

    Biasanya terjadi ketika pembacaan atas (sistolik) lebih rendah dari 90 mm Hg, dan tekanan darah bawah (diastolik) lebih rendah dari 60 mm Hg.

    Angka atas atau tekanan sistolik, adalah pengukuran tekanan di arteri saat otot jantung berkontraksi.

    Sedangkan angka bawah atau tekanan diastolik, adalah pengukuran tekanan di arteri di antara detak jantung.

    Gejala darah rendah pada anak-anak dilansir Children’s Health bisa disimak di bawah ini.

    Berikut sejumlah tanda atau gejala tekanan darah rendah pada anak-anak:

    Penglihatan kabur
    Merasa kebingungan
    Pusing atau vertigo
    Pingsan
    Merasa lemah
    Mual atau muntah
    Merasa ngantuk.
    Penyebab darah rendah pada anak-anak

    Penyebab paling umum dari kondisi tekanan darah rendah pada anak-anak meliputi:

    Reaksi alergi anafilaksis
    Aritmia, yakni kondisi irama jantung yang tidak normal
    Obat-obatan tertentu, termasuk obat penghilang rasa sakit dan obat anti-kecemasan
    Dehidrasi
    Konsumsi alkohol, khususnya pada remaja
    Kondisi jantung
    Infeksi
    Perubahan posisi yang tiba-tiba, seperti berdiri dengan cepat
    Tips mencegah tekanan darah rendah
    ilustrasi cara mencegah tekanan darah rendah.

    Dilansir Mayo Clinic, berikut beberapa cara dan gaya hidup yang dapat Anda lakukan untuk mencegah dan mengurangi gejala darah rendah, yakni:

    1. Konsumsi banyak garam
    Dokter biasanya menganjurkan untuk membatasi garam (natrium) karena dapat meningkatkan tekanan darah. Namun, bagi orang dengan tekanan darah rendah, itu bisa menjadi hal yang baik.

    Tetapi terlalu banyak natrium dapat menyebabkan gagal jantung, terutama pada orang dewasa yang lebih tua.

    Jadi, penting untuk mengonsultasikan dan mendapat resep dari dokter sebelum memutuskan untuk menambah konsumsi garam.

    2. Minum lebih banyak air
    Cairan dapat meningkatkan volume darah dan membantu mencegah dehidrasi, di mana keduanya sangat penting dalam mengobati tekanan darah rendah.

    Selain itu, jika hindari mengonsumsi alkohol, sebab minuman ini dapat menyebabkan dehidrasi dan dapat menurunkan tekanan darah.

    3. Mengonsumsi obat
    Beberapa obat tersedia untuk meningkatkan volume darah dan mengobati tekanan darah rendah yang terjadi tiba-tiba, saat Anda berdiri (hipotensi ortostatik) misalnya.

    BACA JUGA: Setelah Diperkosa Kades, Guru dan Polisi di Sulteng, Kesehatan Gadis 16 Tahun Ini Terus Memburuk

    4. Perhatikan posisi tubuh
    Jika Anda mengalami tekanan darah rendah, cobalah untuk pindah dari berbaring atau jongkok ke posisi berdiri secara perlahan, dan hindari duduk dengan kaki disilangkan.

    Jika gejala tekanan darah rendah dimulai saat berdiri, silangkan paha seperti gunting dan tekan.

    Atau letakkan satu kaki di kursi dan condongkan tubuh sejauh mungkin ke depan. Gerakan ini mendorong aliran darah dari kaki ke jantung.

    5. Makan porsi kecil dan rendah karbohidrat
    Untuk membantu mencegah tekanan darah turun drastis setelah makan, makanlah dalam porsi kecil beberapa kali sehari. Batasi makanan tinggi karbohidrat seperti kentang, nasi, pasta, dan roti.

    Dokter juga mungkin merekomendasikan untuk minum satu atau dua cangkir kopi atau teh berkafein kuat saat sarapan, sebab kafein dapat menyebabkan dehidrasi.(wartabanjar.com/berbagai sumber)

    editor : didik tm

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI