WARTABANJAR.COM, BANJARBARU – Geopark Meratus tahun ini akan diajukan ke UNESCO untuk menjadi Global Geopark, dengan tema “The Soul Of Borneo” seluas 3.645,01 km² dan terdiri dari 4 rute perjalanan dengan total 54 situs yang mempresentasikan keragaman geologi, hayati dan budaya Kalimantan Selatan.
Hanifah Dwi Nirwana, ST, MT selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan beserta Badan Pengelola Geopark Meratus beraudiensi dengan Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin di Aula Gawi Sabarataan Pemko Banjarbaru, pada (29/05/2023),
Hanifah Dwi Nirwana, ST, MT selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan beserta Badan Pengelola Geopark Meratus
Tujuan audiensi ini adalah persiapan penilaian oleh UNESCO Global Geopark.
“Sehubungan dengan Geopark Meratus telah ditetapkan menjadi kandidat aspiring UNESCO Global Geopark (UGGp) oleh Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) dan submit Dokumen Dossier pada Tahun 2023 serta persiapan Provinsi Kalimantan Selatan beserta Kota Banjarbaru demi kelancaran penilaian dari KNGI yang akan datang pada tahun 2023 ini,” ujarnya.
Tidak Hanya Kota Banjarbaru, 5 Kabupaten/Kota lainnya juga ikut menyiapkan penilaian tersebut, mengingat Meratus Geopark mencakup luas wilayah 3.645,01 km².
Persiapan tersebut seperti pemasangan sign di Bundaran Simpang Empat Kota Banjarbaru, totem penanda situs, panel interpretasi dan yang lainnya.
Bukan hanya itu DLH Provinsi Kalimantan Selatan juga mempersiapkan keindahan situs – situs lainnya seperti Museum Lambung Mangkurat, Kampung Jamu dan Obat Tradisional (Kampung Pejabat), Penambangan Tradisional Cempaka dan masih banyak situs – situs yang disiapkan untuk menyempurnakan penilaian.