Sebagai contoh, jika seorang lansia memiliki penyakit diabetes atau asam urat, lansia tersebut harus belajar tentang makanan yang boleh dimakan dan yang harus dihindari. Ini adalah salah satu cara untuk mewujudkan lansia yang mandiri.
Selain sebagai lansia yang mandiri, lansia juga bisa berkontribusi di tengah masyarakat meskipun sudah bukan termasuk usia produktif.
Pemkab Banjar turut berkontribusi dalam pembinaan lansia dengan melaksanakan program Bina Keluarga Lansia (BKL).
Baca juga: VIRAL! Pedagang Souvenir Miniatur Menara Eiffel di Paris Fasih Berbahasa Indonesia
Di Kabupten Banjar, ada 55 Kelompok BKL yang aktif. Melalui pembinaan ini, diharapkan para lansia di wilayah Kabupaten Banjar dapat menjadi lansia yang tangguh.
Selain pembinaan dari pemerintah, peran keluarga tak kalah penting untuk membentuk lansia yang mandiri dan tangguh.
Tenggang rasa, saling menghormati dan menyayangi serta tidak menganggap lansia beban adalah salah satu cara untuk membentuk keluarga dan lansia yang saling menghormati dan tangguh tanpa adanya perpecahan.
Lansia, sebagai golongan yang telah memiliki pengalaman hidup diharapkan bisa membagi pengalaman hidup untuk generasi muda.
Lansia diharapkan menjadi salah satu motor penggerak Gerakan perubahan mental di keluarga masing-masing.
Lansia tidak hanya dipandang sebagai manusia yang menjadi beban keluarga atau beban pembangunan, sudah saatnya lansia menjadi pemimpin utama dalam memberikan nasihat dan himbauan agar anak cucu mereka melakukan perubahan yang lebih baik. (nuy)